Selamat datang di blog pribadi saya yang sangat sederhana ini. Blog ini bersifat pribadi yang bertujuan sebagai tempat kumpulan data-data penting saya. Namun demikian siapapun dapat berkunjung dan memanfaatkan apapun yang ada di blog ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kemajuan blog ini. Terima kasih
==============================================================================================================================================================
Moto G at Lazada
Lazada Philippines
www.opulsa.com
Manfaat Beruzlah (Mengasingkan Diri)


Artinya:
“Tidak ada sesuatu yang dapat mendatangkan manfaat pada hati seseorang hanyalah uzlah (mengasingkan diri). Sebab dengan adanya uzlah itu (manusia) bisa berfikir secara luas”.

Yang dimaksud beruzlah disini adalah mengasingkan diri dari pergaulan masyarakat agar tercapai ketenangan hati dan fikiran yang jernih yang tidak tercemari oleh bergelimangnya nafsu duniawi.

Pengaruh pergaulan sangat besar peranannya dalam perkembangan jiwa seseorang. Karena itu kita harus pandai memilih kawan untuk bergaul. 

Sholeh bin Abdil Qudus, seorang sastrawan arab pernah berkata: “Takutlah kamu berteman dengan orang yang jahat karena kejahatan itu bisa menular, sebagaimana menularnya penyakit ke dalam tubuh seseorang”.

Walaupun begitu, tidak semua pergaulan harus dihindari. Bahkan kepada orang-orang yang beriman, yang bertaqwa, orang alim, dan kepada sanak famili kita patut mempergaulinya dengan baik. Karena dengan bergaul dengan mereka-mereka itu kita dapat mengambil manfaat dan pengetahuan atau pelajaran yang belum kita ketahui.

Pembaca, setiap melakukan sesuatu pasti ada tujuannya. Demikian pula dengan uzlah ini. Dan tujuan utama dari uzlah tersebut adalah agar kita dapat berfikir dengan tenang dalam merenungkan apa arti hidup ini sehingga dapat lebih mendekatkan diri kepada Dzat Pencipta Seluruh Alam ini atau dalam istilah agama disebut dengan tafakkur.

Sehubungan dengan tafakkur ini, seorang ulama besar bernama Hasan Al Basyri pernah berkata: “Tafakkur itu seperti cermin yang dapat menunjukkan kebaikanmu dan kejelekanmu. Dengan cermin itu pula manusia dapat melihat keagungan dan kebesaran Allah Yang Maha Tinggi. Ia bertafakkur mengenai semua tanda-tanda yang diciptakan Allah. Dan dengan cermin itu pula manusia dapat melihat tanda-tanda Allah baik yang jelas maupun yang samar. Maka dengan cara itu ia dapat mengambil manfaat dari berbagai macam tingkah laku yang luhur, sehingga bersihlah penyakit hatinya (dari sifat-sifat tercela). Sehingga ia berlaku lurus di dalam taat kepada Tuhannya”.   
Comments
0 Comments

No comments: