Selamat datang di blog pribadi saya yang sangat sederhana ini. Blog ini bersifat pribadi yang bertujuan sebagai tempat kumpulan data-data penting saya. Namun demikian siapapun dapat berkunjung dan memanfaatkan apapun yang ada di blog ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kemajuan blog ini. Terima kasih
==============================================================================================================================================================
Moto G at Lazada
Lazada Philippines
www.opulsa.com
Allah Berjanji Akan Mengabulkan 
Doa Hambanya


Artinya:
“Terlambatnya masa pemberian Allah dimana engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, itu janganlah menyebabkan engkau berputus asa (dalam berdoa). Maka ketahuilah bahwa Allah itu telah menanggung kepadamu akan mengabulkan semua doa terhadap apa yang Allah telah pilihkan untuk dirimu (sendiri), dan pada waktu yang Dia kehendaki bukan pada waktu yang engkau kehendaki”.

Berikut ini dalah beberapa firman Allah yang berhubungan dengan do’a:
  1. Dalam Q. S. Al Baqoroh ayat 186, yang artinya: “Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (katakanlah) bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permintaan orang yang berdo’a jika ia  berdo’a kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka senantiasa berada dalam kebenaran”.
  2. Dalam Q. S. Al Mu’min ayat 60, yang artinya: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan aku kabulkan do’amu”.
Berdo’a adalah termasuk ibadah, dan itu juga merupakan senjata orang mu’min. Dalam hal melakukan atau memerlukan apa saja, hendaknya kita terlebih dahulu berdo’a agar apa yang kita inginkan itu dipenuhi oleh Allah.

Namun hendaknya kita jangan berputus asa, jika seandainya do’a yang kita panjatkan itu belum dikabulkan oleh Allah. Sesuai dengan janji Allah, tak ada do’a yang tidak dikabulkan. Hal itu hanya soal waktu saja. Sebab adakalanya do’a itu ada yang dipercepat pemenuhannya ada pula yang diperlambat. Bahkan ada yang baru dipenuhi di alam akhirat nanti. Dan ini adalah sebaik-baik waktu dipenuhinya do’a seseorang.

Seandainya saja orang yang berdo’a itu tahu dan mengerti, bahwa do’a yang dipenuhi atau dikabulkan di akhirat itu lebih baik daripada dikabulkan ketika di dunia, niscaya mereka akan berharap do’anya dikabulkan di akhirat saja.

Sedikitpun kita tidak berkuasa memaksa Allah agar segera memenuhi do’a kita. Soal cepat atau lambat, semua itu adalah menurut kehendak Allah, bukan menurut kehendak kita. Dan kalau Allah mudah berkehendak, siapa lagi yang akan mampu menghalangi atau mencegahnya? Tak ada sesuatupun atau seseorangpun.

Sungguh kita harus bersyukur, bahwa apa yang ditentukan Allah dan yang juga dipilihkan Allah adalah sebaik-baik ketentuan dan juga sebaik-baik ketentuan. Walaupun terkadang kelihatannya tidak mengenakkan, namun di balik itu terdapat hikmah yang pasti akan kita rasakan di kemudian hari.

Perhatikan dan renungkan firman Allah yang tersebuut dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 216 berikut ini:


Artinya:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal (sebenarnya) ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyenangi sesuatu, padahal (sebenarnya) ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tia mengetahui”.

Juga dalam sebuah Hadits diterangkan, bahwa pernah Rosulullah SAW bersabda: “Tiada seorangpun yang berdo’a melainkan Allah pasti akan mengabulkan do’anya atau dihindarkan bahaya dari padanya atau diampuni sebagian dosanya selama ia tidak berdo’a untuk sesuatu yang menjurus kepada dosa atau untuk memutuskan hubungan sanak famili”.

Dalam sebuah Atsar jiga disebutkan: “Sesungguhnya seorang hamba Allah berdo’a kepada Tuhannya Azza Wajalla, maka berkatalah Allah kepada Malaikat-Nya: Perkenankanlah keinginan hamba-Ku itu, tetapi janganlah diberikan segera. Tahan agak lama, karena aku sangat suka mendengarkan do’anya”.

Memang sesuai dengan janji-Nya sendiri, bahwa setiap do’a akan dikabulkan. Akan tetapi walau demikian terdapat macam-macamnya:
  1. Do’a yang cepat dikabulkan. Misalnya, do’a orang yang teraniaya, karena tidak ada hijab (penghalang) antara orang yang teraniaya tersebut dengan Allah.
  2. Do’a yang lambat dikabulkan.  Misalnya, do’a Nabi Nuh agar Allah menghancurkan kaum-Nya. Do’a ini baru dikabulkan setelah memakan waktu kurang lebih 40 tahun.
  3. Do’a yang sama sekali belum dikabulkan. Misalnya, sebagaimana tersebut dalam Hadits Riwayat Muslim, bahwasanya Rosulullah SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah Yang Maha Tinggi itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik”. Dan sesungguhnya Allah telah memerintah orang-orang mukmin serupa dengan yang diperintahkan Rosul, maka Allah berfirman: “Wahai para Rosul; katakanlah dari segala sesuatu yang baik, dan bekerjalah kamu dengan pekerjaan yang baik. Dan telah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami rizqikan kepadamu”. Kemudian beliau menceritakan seorang laki-laki yang telah jauh perjalanannya, berambut kusut penuh dengan debu. Dia menadahkan  kedua tangannya ke langit dan berdo’a: “Wahai Tuhan, wahai Tuhan, sedangkan makannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan dengan barang yang haram, maka bagaimana ia akan diterima permintaannya”.
Comments
0 Comments

No comments: