Hati Yang Tercemar Oleh
Nafsu Duniawi
Tidak Akan Memperoleh Naungan Dari Allah
Artinya:
“Bagaimana hati itu dapat memancarkan cahaya,
padahal di hatinya terlukis semua gambar-gambar kepada selain Allah, atau
bagaimana orang dapat berangkat menghadap kepada Allah, padahal ia selalu
terikat oleh syahwat (keinginan) atau bagaimana orang dapat mempunyai ke inginan
kuat agar dapat masuk ke hadirat Allah, padahal hatinya belum suci dari janabah
kelalaiannya. Atau bagaimana bisa berharap agar mengerti terhadap
rahasia-rahasia yang halus, padahal ia belum bertaubat untuk menebus
kesalahan-kesalahannya”.
Setiap mukmin tentu
berharap bahwa hatinya dapat memancarkan sehingga dapat mengenal Allah melalui
pancaran cahaya mata batinnya tersebut. Akan tetapi pada kenyataannya tidak
semua hati bisa memancarkan cahaya. Hal ini adalah disebabkan karena hati
tersebut masih tercemar dan tertutup oleh lukisan-lukisan keindahan dunia
dengan segala kemewahannya.
Kalau begitu, apa yang harus
dilakukan oleh seseorang agar terpancar cahaya dari hatinya untuk dapat
mengenal Allah? Yang harus dilakukan adalah:
1. Hapuskan
lukisan-lukisan dunia yang menghalang-halangi hati dari mengingat kepada Allah.
2. Bersihkan
jiwa dari kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa, baik terhadap Allah maupun
terhadap sesama manusia.
Firman
Allah dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 17:
“Sesungguhnya
taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan
kejahatan lantaran kejahilan yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka
mereka itulah yang diterima taubatnya, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana”.
3. Bertaqwa
kepada Allah dan berusaha mencari ilmu untuk untuk mempelajari perkara-perkara
yang ghoib.
Sabda
Rasululloh SAW:
“Barangsiapa
mengerjakan sesuatu yang sudah diketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya
pengetahuan sesuatu yang belum diketahui”.
Mengendalikan hawa nafsu yang selalu mendorong
manusia untuk berbuat maksiat.